Dalam bahasa arab istilah Ratib ialah sesuatu yang disusun maupun
di atur, sedangkan ratib yang kita bahas ini mengacu pada Rangkaian zikir –
zikir, puji – pujian, Do’a serta Munajat kepada Allah SWT yang tersusun apik
dan teratur sedemikian rupa dan di baca secara rutin.
Sumber dari rangkaian zikir – zikir tersebut berasal dari
Gubahan penyusun Ratib, AS – Sunnah, maupun AL-Quran. Penyusun Ratib menyusun
sesuai urutan – urutan mana yang harus dibaca terlebih dahulu dan selanjutnya,
serta membuat ketentuan pengulangan mana yang harus baca beberapa kali. Bisa 3
kali atau 7 sampai sepuluh kali
Setelah Rangkaian Ratib tersusun semua kemudian diamalkan
atau dilafadz kan rangkaian – rangkaian Ratibnya secara periodic, dan
mengajarkan ke Murid – murid pengarang Ratib tersebut serta waktu – waktu membaca
amalan RAtib nya.
Sejarah RAtibul Al Haddad
Ratib AL Haddad dikarang oleh AL- Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad
Al-Haddad, Beliau Masyhur di Negeri Yaman. Al-Haddad sendiri ialah sebuah Marga
yang Terkenal di Yaman.
Banyak karya – karya Ratib beliau yang lain akan tetapi yang
paling terkenal ialah Ratibul Al – Haddad yang masyhur. AL- Habib Abdullah bin Alwi
bin Muhammad Al-Haddad diperkirakan hidup pada tahun 1000 Hijriyah menurut
sumber yang mimin baca Ratibul AL-Haddad disusun berdasarkan inspirasi pada
malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 H.
Beberapa sumber menyebutkan RAtibul Al-Haddad ini disusun
oleh AL- Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad untuk memenuhi
permintaan dari murid beliau yang tinggal di Syibam (Perkampungan di Yaman).
Permintaan Murid beliau ini sebagai pertahanan diri dan penyelamatan diri dari
ajaran sesat yang sedang melanda Hadromaut ketika itu.
Ratib karya beliau semakin Masyhur ketika AL- Habib Abdullah bin Alwi bin
Muhammad Al-Haddad pindah ke Mekkah dan Madinah serta beliau mengajarkannya
disana. AKhirnya sampai sekarang Ratib ini sangat masyhur di seluruh Dunia.
Fadhilah RAtibul Al-Haddad
- Khasiat atau Fadhilah dari membaca RAtibul Al-Haddad ini jika dibaca rutin :
- Akan menolak bala bencana,
- Barokah dan Kebaikan di tempat membacanya
- Terhindar dari hewan buas
- Khusnul khatimah di akhir hayat
وينبغي أن يرتبه كل مرید صادق سيما إن
كان صاحب الراتب واسطة له إلى الله تعالى فإن رتبه بعد صلاة العشاء والصبح فذلك هو
الاكمل ويكفي ترتيبه في اليوم والليلة مرة والأفضل بعد صلاة العشاء وفى رمضان يقدم
هذا الراتب على صلاة العشاء
“Sebaiknya seorang murid yang sungguh-sungguh membaca
ratib ini, terlebih ketika penyusun ratib ini merupakan perantara baginya
menuju Allah ta’ala. Membaca ratibul haddad ini setelah shalat isya’ dan subuh
adalah cara membaca yang paling sempurna, namun membaca ratib ini satu kali
dalam sehari semalam dianggap cukup, yang paling utama dilakukan setelah
melaksanakan shalat isya’. Sedangkan di bulan Ramadhan, membaca ratib ini
didahulukan dari pelaksanaan shalat isya’”
(Syekh Abu Bakar bin
Ahmad al-Maliabar, al-Imdad bi Syarhi Ratib al-Haddad, Hal. 55).
Bacaan RAtibul Al Haddad
Berikut ini adalah bacaan Ratibul Al Haddad versi PDF
Posting Komentar
Posting Komentar