Mitos Udumbara, Bunga Terindah Dan Bermakna Di Dunia

Posting Komentar

 


 

Mitos tentang bunga Udumbara


    Bunga yang sangat kecil dan harum indah ini memiliki batang yang ramping dan ternyata sangat kuat. Orang-orang yang menemukan bunga tersebut dalam beberapa tahun terakhir memberitakan bahwa mereka menyimpannya dalam jangka waktu yang lama tanpa membuatnya layu, dan bahkan terlihat tumbuh kembali di musim semi setelah dihancurkan.

 

Dalam legenda Budha, bunga Udumbara dikatakan mekar setiap 3.000 tahun sekali, terakhir kali mekar sebelum kelahiran Buddha Sakyamuni.

 

Bunga ini telah terlihat sekitar 20 tahun terakhir di banyak tempat di seluruh dunia, dan banyak yang mengatakan bahwa bunga Udumbara mungkin menandakan kedatangan orang bijak atau makhluk tercerahkan.

 

Bunga udumbara juga identik dengan sesuatu yang sangat langka, sakral dan istimewa.

 

Udumbara sendiri adalah kata dari bahasa Sansekerta, bahasa India kuno, yang berarti "bunga keberuntungan dari Surga".

 

Menurut legenda Budha, kemunculannya menandai kedatangan Raja Suci Pemutar Roda. Raja ini dikatakan menerima siapa pun dari afiliasi agama apa pun, menawarkan keselamatan kepada semua orang melalui belas kasih.

 

Kitab suci Buddha mengatakan bahwa "Bunga Udumbara adalah hasil dari fenomena keberuntungan supernatural; ia adalah bunga surgawi dan tidak ada di dunia duniawi. Jika Tathagata atau Raja Roda Emas muncul di dunia manusia, bunga ini akan muncul karena banyak berkah dan keutamaannya yang besar.”

 


Kajian peneliti tentang bunga Udumbara

  

Dilansir dari Indonesia.go.id Bunga udumbara yang disebut kebanyakan orang sebagai bunga surga pembawa keberuntungan sebenarnya adalah telur dari Green lacewings atau lalat jala hijau (Chrysopa atau Chrysoperla).

 

Telur dari green lacewings Bentuknya persis sama dengan bunga udumbara yang banyak ditemukan. Namun telur dari hewan Green lacewings ini hanya ditemukan pada ranting dan dedaunan saja. Induk telur menggantungkan telurnya dengan seutas jaring, untuk melindungi sesama saudara larva.

  


Walaupun demikian peneliti masih belum menemukan hasil yang dapat memastikan dan memecahkan apakah ini memang telur dari lalat jala hijau atau memang bunga, karena bunga udumbara ada di tempat yang tidak terduga. Jika di lihat dengan LUP sama saeali tidak mirip dengan sebuah larva / telur lalat.

 

Wallahualam bishawab


Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter