Vaksin Booster COVID-19 awal Tahun 2022

Posting Komentar

Vaksin Booster COVID-19 awal Tahun 2022 

 Pada Agustus Tahun 2021 lalu Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 KemenKessekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr.Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan dan mempertegas vaksinasi dosis ketiga (booster) hanya diberikan kepada Nakes (tenaga Kesehatan) dan tenaga-tenaga  pendukung yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin COVID-19. 


Hal itu telah diterbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor: HK.02.01/1/1919/2021 mengenai Vaksinasi Dosis Ketiga Bagi Seluruh Nakes (tenaga Kesehatan), Asisten Tenaga Kesehatan dan Tenaga Penunjang yang Bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.


ITAGI memberikan rekomendasi untuk memakai platform yang sama atau berbeda untuk pemberian vaksinasi dosis ketiga. Dan Pemerintah sudah menetapkan untuk menggunakan vaksin COVID-19 Moderna sebagai booster suntikan ketiga untuk Nakes (tenaga Kesehatan), dikarenakan efikasi dari Vaksin Moderna paling tinggi dari seluruh vaksin yang dimiliki saat ini, Kata dr. Nadia.


Sesuai dengan arahan  Presiden Joko Widodo  Dan pada awal Tahun ini  Menteri Kesehatan RI Bpk. Budi Gunadi Sadikin menjadwalkan vaksin Booster akan dimulai pada tanggal 12 Januari 2022

Tentunya program pemberian Vaksin booster dilakukan tanpa dipungut  biaya untuk masyarakat Indonesia.

Untuk saat ini sasaran vaksinasi booster ditujukan untuk warga Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas dan yang diprioritas adalah para Lansia dan penderita imunokompromais, tentunya juga sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dengan dosis yang lengkap dan minimal sudah 6 bulan setelah penyuntikan dosis kedua.

Pada Januari 11 kemarin Menteri Kesehatan RI Bpk. Budi Gunadi Sadikin  menjelaskan melalui video virtual, sesungguhnya “Vaksin booster ini sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia diberikan sebagai komitmen dari pemerintah untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman COVID-19 dan termasuk varian-varian barunya”.

Pemerintah selaku penyedia vaksin booster telah mempertimbangkan ketersediaan stok vaksin yang tersedia, dikarenakan jenis vaksin booster yang diberikan Tahun ini akan berbeda tahun lalu. Dan tentunya pemerintah merujuk pada hasil riset yang telah dilakukan para peneliti dalam negeri maupun luar negeri.

Kombinasi-kombinasi vaksinasi booster yang mulai diselenggarakan tanggal 12 Januari 2022 telah sesuai dengan arahan dan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri dan Hal itu sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI, antara lain ;

Pemberian Vaksin primer Sinovac maupun vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac akan disuntikkan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca, Sedangkan vaksin primer AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca akan disuntikkan vaksin booster setengah dosis Moderna.

“Kombinasi Ini adalah awal dari vaksin booster yang akan diberikan dengan melihat ketersediaan vaksin yang tersedia saat ini, serta hasil riset yang sudah disetujui oleh Badan POM dan ITAGI. Diharapkan nantinya akan berkembang dengan melihat kepada hasil riset baru yang masuk dan juga ketersediaan vaksin yang ada, kata Menteri Kesehatan RI Bpk. Budi Gunadi Sadikin.

Melanjutkan arahan dari Menteri Kesehatan RI Bpk. Budi Gunadi Sadikin Seluruh kombinasi ini, sudah mendapatkan persetujuan dari BPOM dan juga rekomendasi dari ITAGI. Dan Kombinasi vaksin booster sesuai dengan rekomendasi WHO, di mana WHO merekomendasikan pemberian vaksin booster dapat menggunakan vaksin yang sejenis atau homolog atau juga bisa vaksin yang berbeda atau heterolog.

Homolog merupakan vaksinasi booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama seperti vaksinasi dosis pertama dan kedua Sedangkan Heterolog ialah vaksinasi booster yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis vaksin pertama dan dosis kedua. 

Beberapa penelitian dari dalam dan luar negeri menunjukkan bahwa keduanya (heterologg) menunjukkan peningkatan antibody yang relatif sama .“Hal ini kembali diberikan keleluasaan kepada masing-masing negara untuk bisa menerapkan program vaksin booster yang sesuai dengan kondisi ketersediaan vaksin dan logistik sesuai dengan masing-masing negara pelaksana pemberian vaksin booster,” ujarnya.

Menkes menjelaskan beberapa penelitian dalam dan luar negeri menunjukkan bahwa vaksin booster heterolog atau vaksin booster dengan jenis kombinasi yang berbeda menunjukkan peningkatan antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster homolog atau vaksin booster dengan jenis yang sama.

Pemberian  vaksin booster dalam jumlah separuh pun juga dapat meningkatkan level antobodi yang relative sama dengan dosis full.

Kontak Vaksin : Hotline Virus Corona 119 ext 9.

Diberitakan oleh BKPM, Kementerian Kesehatan RI. 

Informasi lebih lanjut Hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)


Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter