Langkah Penjodohan Burung Murai batu agar hasil maksimal

Posting Komentar


   



 Langkah penjodohan burung murai batu, Pada proses penjodohan burung murai batu menyatukan kedua indukan untuk pertama kali merupakan fase yang sangat krusial dalam beternak burung murai batu, Jika kita salah perhitungan dan antisipasi bisa berakibat fatal yaitu terjadi KDRT atau pembantaian salah satu indukan yang berujung kematian indukan murai batu.  Indukan burung murai batu disatukan ketika keduanya sudah siap yaitu ketika keduanya sudah birahi bersama, biasanya ditandai dengan betina yang unjal bahan sarang,  jantan yang gacor bunyi merayu dan jika dekat dengan lawan jenis akan ngeleper menandakan siap untuk penjodohan. Jika kedua indukan dalam kondisi siap di jodohkan akan relatif lebih mudah dan lancar namun terkadang kita harus menghadapi kondisi yang tidak ideal dimana kedua indukan belum dalam kondisi siap. 

Langkah-langkah penjodohan burung murai batu:

  • Pemilihan Pejantan 

    Pejantan yang galak biasanya disebabkan oleh dua faktor yang pertama adalah karakter murai batu kita, sering terjadi pada burung yang sering dilombakan atau di gantangan, perlu kesabaran ekstra untuk penjodohan burung murai batu jantan tipe ini.

  • Pejantan masih muda

    Galak karena kondisi pejantan masih baru lepas trotol, kondisi ini burung masih belum stabil secara birahi dan belum mau kawin tetapi kita paksa untuk di produksi, yang akhirnya proses penjodohan burung murai batu hanya sebatas akur saja.

  • Pejantan posisi mabung

    Dalam kondisi mabung yang belum tuntas atau dorong ekor yang belum benar-benar selesai biasanya burung masih sangat teritorial kepada burung lain yang ada di dekatnya , burung yang ada di dekatnya akan diserang karena dirasa mengganggu wilayah teritorial. 

Catatan Khusus penjodohan burung murai batu

    Sebelum kedua indukan disatukan kita harus memahami terlebih dahulu karakter dan kondisi fisik keduanya sehingga kita lebih memahami kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dan kita bisa melakukan antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, ketika disatukan kedua burung tentu akan saling bereaksi jika betina yang galak dan jantan mengalami kondisi ini relatif lebih aman terhadap resiko pembantaian. Kita tetap bisa melanjutkan dengan tetap melakukan pemantauan, karena kondisi awal penjodohan burung murai batu ini bisa berbalik 180° dimana jantan yang sebelumnya kondisi mengalah bisa berbalik menyerang betina dengan ganas. 

    Jika pejantan mengejar betina dan betina sampai terpojok dan tidak bisa menghindar dalam kondisi ini harus segera dipisah agar betina tidak sampai terluka atau mati. Hal penting juga untuk mengantisipasi hal ini dengan menyediakan area yang bisa digunakan betina untuk bersembunyi misalnya disediakan Genting agar bisa bersembunyi dibawahnya atau bambu berlubang agar betina bisa berlindung di dalamnya ketika dikejar pejantan. Kita bisa memasukkan betina terlebih dahulu ke dalam kandang penangkaran sehingga betina bisa lebih memahami dan menguasai kondisi kandang sehingga jika dikejar jantan akan tahu kemana dia akan bersembunyi. Bisa pula dilakukan penyemprotan terhadap pejantan agar pejantan lebih tenang dan gerakannya lebih lambat, jadi ketika pejantan tetap menyerang betina tidak sampai kena dan betina bisa menghindar.

    Bisa pula pejantan didrop kan dulu kondisinya agar tidak agresif dan menyerang, misalnya dengan mencabut beberapa bulu yang ada di pantatnya.Bisa pula dengan mengikat beberapa bulu sayap atau di plester guna untuk mengurangi kelincahan dan kecepatan pejantan dalam menyerang betina . Jika pejantan mengejar betina tetapi betina lebih kecil dan bisa menghindar penyatuan bisa tetap dilanjutkan dengan beberapa catatan harus diwaspadai meskipun pejantan tidak menyerang atau menyerang tetapi tidak sampai kena. Sering terjadi kasus pejantan akan menguasai tempat pakan jadi betina tidak bisa makan dan ini juga bisa berakibat fatal dimana betina akan mati lemas tidak punya tenaga dan bisa diserang pejantan dengan mudah atau bahkan betina akan mati kelaparan. Kondisi ini bisa diantisipasi dengan menyediakan tempat makan dan minum di beberapa lokasi jadi betina masih bisa makan di awal penyatuan ini harus tetap dipantau ketat, jika dalam 12 minggu kedua indukan masih belum akur juga sebaiknya kedua indukan dipisah dan dilakukan penjodohan burung murai batu ini dari awal yaitu dilakukan dengan penyekatan antar kandang.


Demikian beberapa tips dalam Perjodohan ini semoga bermanfaat 

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter